ON24JAM.COM – Partai NasDem memberikan tanggapannya jika Partai Demokrat memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyebut duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan mengkhianati Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
“Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol,” kata Teuku Riefky Harsya dalam siaran pers Demokrat yang diterima di Jakarta, Kamis (31/8/2023.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
SCROLL TO RESUME CONTENT
Teuku Riefky Harsya menyebut Anies mengkhianati apa yang telah ia sampaikan bahwa dirinya memilih Ketua Umum Partai Demokrat AHY sebagai bakal cawapres.
“Termasuk, pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh bakal capres Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” imbuh Teuku Riefky Harsya.
Baca artikel lainnya di sini: Partai Demokrat Umumkan 2 Keputusan Resmi, Salah Satunya Mencabut Dukungan Capres Anies Baswedan
Baca Juga:
Penjelasan KPK Terkait Sebanyak 52 Pejabat Kabinet Merah Putih yang Disebut Belum Serahkan LHKPN
Sekjen Hasto Kristianto Beri Penjelasan Soal Mantan Pacar Kaesang Pangarep Gunakan Jaket PDIP
Siram Pakai Air Panas hingga Punggung Bayi Melepuh, Pengasuh Daycare di Depok Jadi Tersangka
Dalam siaran pers tersebut, Teuku mengungkapkan bahwa sejatinya Anies telah memilih AHY sebagai bakal cawapres.
Teuku Riefky Harsya menyebut Anies telah menyampaikan kepada AHY terkait keinginannya itu.
Namun pada Selasa (29/8/2023) malam, di NasDem Tower, Jakarta, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menetapkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cak Imin sebagai bakal cawapres Anies.
Sehari kemudian, sambung dia, pada Rabu (30/8/2023) Anies Baswedan tidak menyampaikan secara langsung menyampaikan keputusan itu.
Baca Juga:
Warga Kabupaten Bekasi Geger Akibat Penemuan Kerangka Manusia Laki-laki dengan KTP Perempuan
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Dukung Proyek-proyek Infrastruktur untuk Program Pemerintah, PT Wijaya Karya Tbk Lakukan Refocusing
Baik kepada pimpinan tertinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat sebagai parpol yang tergabung dalam KPP.
Apalagi akibat kabar soal keputusan mengusung Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal capres- cawapres pada Pilpres 2024.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sebelumnya mengatakan kemungkinan untuk mengusung pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024 ada, namun belum terformalkan.
“Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa , jadi kita tunggu perkembangan satu dua hari ini,” ujar Surya Paloh.
Surya Paloh mengatakan dirinya tidak gembira jika Partai Demokrat memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
“Saya pasti tidak bergembira menerima suatu kabar seperti itu,” kata Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis malam, 31 Agustus 2023.
“Kenapa? karena harapan kita bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan bersama itu pasti sikap NasDem,”
Paloh mengungkapkan dirinya terus mengharapkan agar Koalisi Perubahan bisa bertahan untuk menghadapi Tahun Politik 2024.
“Insyaallah apa yang terbaik, kenapa kita paksakan bubar kalau memang dia bisa bertahan baik, bagus, berkembang, syukur, apa yang direncanakan bisa tercapai, ini kan suatu ridho yang bagus,” ujar Surya Paloh.***