24JAMNEWS.COM – Menurut laporan pihak perusahaan, korban terluka umumnya terkena uap panas dari tungku smelter.
Media Relations Head PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Dedy Kurniawan melalui keterangan tertulisnya diterima di Palu, Minggu 24 Desember 2023 menjelaskan kronologinya.
“Kronologi peristiwa ini terjadi pukul 06:15 Wita. Tungku feronikel nomor 41 masih ditutup karena sedang proses pemeliharaan.”
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Soal Tren Deflasi yang Terjadi Selama 5 Bun Beruntun, Ini Penjelasan Menkeu Sri Mulyani Indrawati
Kementan akan Bagikan Benih Gratis untuk Para Petani yang Lakukan Percepatan Tanam di Oktober 2024
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saat sedang proses perbaikan, terdapat sisa slag dalam tungku yang keluar.”
“Lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi tersebut,” tutur Dedy.
Baca artikel lainnya di sini : Akibat Terkena Uap Panas, 46 Karyawan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel Jadi Korban Luka Bakar
Baca Juga:
Pihak Keluarga Ungkap Penyebab Wafatnya Mantan Artis Marissa Haque Secara Mendadak di Saat Tidur
Jokowi Dorong Lagi Masyarakat Minta Prabowo Lanjutkan Program Bantuan Beras 10 Kilogram Per
BPS Ungkap Alasan Indonesia pada Periode September 2024 Alami Deflasi Sebesar -0,12 Persen
Ikatan dinding tungku yang runtuh dan sisa besi terak mengalir keluar hingga menyebabkan kebakaran.
Akibatnya pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga menimbulkan korban jiwa.
PT IMIP adalah perusahaan yang menaungi kawasan lingkar industri Morowali, termasuk PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS)
Lihat juga konten video, di sini: Gibran Rakabuming: Hilirisasi Solusi Konkret untuk Perdagangan Antara Indonesia dengan Negara Lain
Baca Juga:
Kasus Penerbitan IUP, KPK Periksa Pejabat Pemprov Kalimantan Timur dan Seorang Ibu Rumah Tangga
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Senin Ini Kadin Indonesia Beri Keterangan kepada Media Usai Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie Bertemu
Sebanyak 15 Penambang Meninggal Dunia, Tambang Ilegal Longsor di Kabupaten Solok, Sumatera Barat
Perkembangan terbaru hingga pukul 15.00 Wita situasi di tempat kejadian sudah terkendali.
Jumlah korban meninggal bertambah satu orang, sehingga total yang terkonfirmasi yakni 13 orang.
Terdiri atas lima tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok dan delapan tenaga kerja Indonesia (TKI).
Sementara itu 39 orang mengalami luka-luka atas peristiwa tersebut telah mendapat perawatan intensif.
Pascakecelakaan, penyelamatan di lokasi segera dilakukan pihak perusahaan dengan membentuk tim penanganan kecelakaan dan dampaknya.
Pihak manajemen PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) membentuk tim penanganan kecelakaan kerja pascaledakan tungku smelter.
Smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan industri Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah meledak.
“Tim yang dibentuk sebagai respons cepat atas kasus kecelakaan di lokasi pabrik PT ITSS,” kata Dedy Kurniawan.
Manajemen PT IMIP juga telah menanggung seluruh biaya perawatan korban, termasuk kenyamanan emosional kepada keluarga korban dan analisis kecelakaan.
“Tim PT IMIP tengah berkoordinasi dengan pihak terkait, antara lain Safety ITSS, satuan pengamanan objek vital nasional (PAM Obvitnas) Kawasan IMIP.
Juga Polda Sulteng, Danrem 132/Tadulako, dan jajaran pemerintah Kecamatan Bahodopi dan Pemerintah Kabupaten Morowali,” ucapnya.***